Brasil pada akhirnya mundur dari kompetisi jadi tuan-rumah Piala Dunia Wanita 2023, dengan Federasi Sepak Bola Brasil (CBF) menjelaskan pemerintahan tidak memandang arif untuk tawarkan agunan keuangan untuk persaingan itu di tengah wabah.
“Karena penghematan pajak dan ekonomi yang diakibatkan oleh wabah COVID-19,
(pemerintahan) berpikiran tidak mereferensikan untuk tanda-tangani agunan yang disuruh oleh FIFA,” kata CBF dalam sebuah pengakuan di hari Senin.
Brasil sudah jadi tuan-rumah rangkaian persaingan olahraga internasional dalam tahun-tahun ini – terhitung Piala Dunia di tahun 2014,
Olimpiade di tahun 2016 dan Copa America di tahun 2019 – dan CBF berasa jika mereka akan mundur menjadi tuan-rumah untuk acara besar yang lain.
Brasil sebagai tukarnya akan tergabung dengan beberapa negara Amerika Selatan yang lain dan memberikan dukungan Kolombia dalam kompetisi menjadi tuan-rumah kompetisi itu,
kata CBF.
Dengan mundurnya Brasil dari kompetisi jadi tuan-rumah Piala Dunia Wanita 2023 karena itu kompetitor yang masih ada menjadi tuan-rumah kompetisi dari 32 Tim nasional Wanita itu adalah; Australia dan Selandia Baru yang tawarkan jadi tuan-rumah bersama, Kolombia dan, Jepang.
Sekretaris Jenderal FIFA Fatma Samoura mengatakan faksinya masih tetap memiliki komitmen untuk mengaplikasikan penawaran paling mendalam, obyektif, dan terbuka.
“FIFA masih tetap memiliki komitmen untuk mengaplikasikan proses penawaran paling mendalam, obyektif, dan terbuka dalam riwayat Piala Dunia Wanita FIFA,
” kata Sekretaris Fatma Samoura.
“Ini ialah sisi dari loyalitas keseluruhnya kami pada sepakbola wanita yang diantaranya, akan menyaksikan FIFA menginvestasikan 1 miliar dollar Amerika (14 triliun rupiah) dalam sepakbola wanita sepanjang transisi sekarang ini,” ujarnya.
Kunjungilah pialadunia2022.pro sekarang juga !